Rabu, 03 Juni 2009

GKPI - Gereja Kristen Protestan Indonesia

HISTORI GKPI

GKPI lahir sebagai hasil reformasi dari gereja yang besar (Huria Na Boloni), HKBP. Ketika itu dalam tubuh organisasi HKBP telah terjadi banyak penyimpangan, baik administrasi, organisasi, kepemimpinan, juga teologia. Hidup gereja sudah lebih mengarah kepada keduniawian, mengejar prestasi dunia, dengan mengesampingkan ajaran-ajaran Kristus. Beberapa tokoh dan warga jemaat sepakat untuk mendirikan gereja baru sebagai "pembayar hutang" akan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh gereja yang sebelumnya.


Akhirnya, secara resmi tanggal 30 Agustus 1964, GKPI didirikan sebagai salah satu tubuh Kristus di dunia untuk menyebarkan kabar sukacita, Injil kerajaan Allah, walau dengan banyak pergumulan dari masa ke masa dan tahun ke tahun. GKPI adalah gereja nasional walau kebanyakan anggota jemaatnya berasal dari beberapa suku, tetapi GKPI bukan gereja suku. Walau dari awalnya sangat sulit, tetapi dari tahun-tahun pertumbuhan GKPI semakin pesat, di mana gereja dan anggota jemaatnya sudah menyebar ke berbagai pelosok nusantara, seperti : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Riau Kepulauan, Nias, dll. Anggota jemaat 75 % adalah para petani yang hidup di daerah pedesaan, atau daerah yang masih berkembang (daerah transisi). Sebahagian lagi, pegawai pemerintah, militer, pengusaha-pengusaha kecil (pedagang), supir (bus-becak), dll. Oleh karena iu kebanyakan anggota jemaat masih mempunyai income (pendapatan) yang kecil, dengan keahlian yang minim untuk menaikkan income mereka.

Untuk mendukung kehidupan persekutuan yang am di antara seluruh gereja di dunia, GKPI telah memasuki badan-badan organisasi dunia, regional, nasional dan lokal, seperti : PGI Indonesia, Dewan Gereja Asia dan Dunia, LWF, UEM, dll (lihat folder Mitra-mitra GKPI). Dalam berbagai hal dan kegiatan, GKPI mencoba mengikuti semua program badan-badan/lembaga tersebut, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
Dalam kehidupannya di dunia ini, GKPI mempunyai Visi yang diringkas sbb : Beriman dan Berbaharu, dengan motto pelayanan Melayani bukan Dilayani. Dalam menjalankan visinya GKPI mempunyai/melakoni fungsi gerejani seperti : Pastorat, Apostolat, Diakonat. Untuk mengejawantahkan/mewujudkan visi dan program pelayanan di atas, GKPI mempunyai Biro-biro, Urusan-urusan, Badan-badan, dan organisasi-organisasi pendukung serta unit-unit usaha yang semuanya bertujuan iman, pembaharuan menuju hidup kekal dalam Kerajaan Allah.


KRONOLOGI SEJARAH GKPI
1824,
Richard Burton dan Evans dikirim Lembaga PI Inggeris untuk memasuki Tanah Batak, tetapi tidak berhasil.
1834,
Henry Lyman dan Samuel Munson dari Lembaga PI Boston (Amerika) mencoba memasuki Tanah Batak, tetapi dibunuh oleh masyarakat dibawah Pimpinan Raja Panggalamei Lumbantobing di Sisangkak, Lobu Pining. Tahun yang sama, IL. Nommensen lahir di Nordstrand, Jerman.
1857,
G. Van Asselt dari Belanda mencoba menyebarkan Injil di daerah Selatan Tanah Batak.
7 Oktober 1861,
Rapat I (Synode AM I) para Missionaris Eropa di Sipirok Bunga Bondar, tanggal ini diiakui sebagai hari lahirnya gereja Batak. Para Missionaris itu adalah : - Heine, - Klammer, - Benz, - Van Asselt
1864,
IL Nommensen dari RMG (Lembaga PI Jerman) memasuki Silindung untuk mengabarkan Injil, kemudian kekristenan berkembang di Tanah Batak.
1864-1960-an
Gereja Batak berada dalam satu wadah organisasi, yang dinamakan "HKBP Na Boloni (The Great HKBP)." Kemudian seiring dengan perkembangan zaman terjadi banyak penyimpangan dalam HKBP, sehingga beberapa gereja yang berlatar suku, bahasa dan alasan lain memisahkan diri.
1960-an,
mulai gerakan Reformasi di tubuh HKBP untuk kembali ke basic, akibat banyaknya penyimpangan dalam organisasi/administrasi/teologia.
8 Mei 1963,
terbentuk "Panitia Panindangion Reformasi HKBP", dengan pengurus al : - Ketua Umum : Ds. M.Hutauruk. - Sekretaris I : JB.Simatupang.
10 Nopember 1963,
terbentuk : "Dewan Keutuhan ", dengan pengurus al : - Ketua Umum : Residen Abner Situmorang. - Sekretaris I : JP.Nainggolan.
1 Desember 1963,
Pesta Hatopan Reformasi (Pesta Umum Reformasi) oleh Panitia Panindangion Reformasi HKBP, bertempat di Tarutung, dihadiri oleh ribuan anggota jemaat.
19 April 1964,
terbentuk : "Dewan Koordinasi HKBP 1950", dengan pengurus al : - Ketua Umum : Dr. SM.Hutagalung. - Sekretaris : JP.Nainggolan.
23 Mei 1964,
nama Dewan Koordinasi HKBP 1950 dirobah menjadi "Dewan Koordinasi Patotahon HKBP".
1-2 Juli 1964,
Musyawarah Besar Dewan Koordinasi Patotahon HKBP, bertempat di Pematangsiantar. Dalam mubes ini terpilih pengurus : - Ketua I : Dr.SM.Hutagalung. - Ketua II : Dr. A.Lumbantobing. - Sekretaris I : JP.Nainggolan. - Sekretaris II : Pdt. KC.Lubis. - Bendahara I : St.E.Tanjung. - Bendahara II : dr.L.Lumbantobing.
15 Agustus 1964,
di Pematangsiantar, para pengetuai sepakat mendirikan gereja baru.
16 Agustus 1964,
bertemua para pengetua dari : Kisaran, Tanah Jawa, Pematansiantar, menemui Dr. A.Lumbantobing dan Dr. SM.Hutagalung, sehubungan dengan pendirian gereja baru.
18 Agustus 1964,
Kebaktian malam oleh anggota jemaat yang ingin mendirikan gereja baru.

19 Agustus 1964,
perencanaan pembentukan organisasi gereja baru.
23 Agustus 1964,
Kebaktian I atas nama gereja baru "Gereja Kristen Protestan Indonesia, GKPI"), bertempat di gereja Bala Keselamatan Pematangsiantar, dipimpin oleh Pdt. BP.Siregar.
25 Agustus 1964,
Kebaktian anggota jemaat gereja baru (GKPI) di salah satu rumah anggota jemaat, karena gedung gereja belum ada.
30 Agustus 1964,
kebaktian II di pekarangan rumah dr.Luhut Lumbantobing, dipimpin oleh Pdt.BP.Siregar. Selesai ibadah diteruskan dengan pemilihan pengurus.
31 Oktober 1964
(hari Sabtu) diadakan Musyawarah GKPI yang pertama (Synode AM GKPI I ?), di Pematangsiantar, yang dihadiri utusan dari 35 jemaat (selanjutnya tentang Synode AM GKPI, buka folder tersendiri).
1 Nopember 1964
(hari Minggu) Pesta Peresmian GKPI, sekaligus melantik pengurus, dan penahbisan 13 orang Pendeta Baru. Pengurus baru atau Pengurus Pertama GKPI adalah : - Pimpinan Umum : Pdt. Dr.A.Lumbantobing. - Wakil Pimpinan Umum : Pdt. Dr.SM.Hutagalung. - Pds.Sekretaris Umum : Dj.P.Nainggolan. - Bendahara : St.E.Tanjung. Sementara hari lahir ditetapkan tgl 30 Agustus 1964.
1964-1996,
GKPI eksis di Dunia, dengan berbagai pergumulan dan tantangan sebagai tubuh Kristus yang menyebarkan Injil damai sejahtera.
1996-2000
GKPI dalam konflik internal yang sempat melahirkan dua wujud organisasi dengan satu nama.
2000,
Synode Am Istimewa, Synode Rekonsiliasi GKPI, Pematangsiantar, yang kembali mempersatukan GKPI dalam satu wujud organisasi.


N.B : Catatan ini masih akan dilengkapi... !!!!!!!
Sumber: http://www.gkpi.org

Readmore »»

Sejarah HKBP

HKBP sebagai salah satu gereja dengan jemaat terbesar di Asia dan merupakan wadah persekutuan umat Kristen dari suku Batak yang memiliki dinamika di dalam sejarah perkembangannya dari masa ke masa. Dengan berakhirnya krisis HKBP dan penyatuan kembali jemaatnya kiranya dapat menjadi pemacu untuk pelaksanaan pelayanan dan pekabaran Injil bersama-sama dengan jemaat Tuhan lainnya, agar semua suku, kaum dan bangsa yang berada di wilayah Indonesia dan di seluruh dunia mendapat baptisan di dalam nama
Allah Bapa, PuteraNya Yesus Kristus dan Roh Kudus.


1825 - 1829
Perang Bonjol : Tuanku Rau menyerang bangsa Batak

1834
Datangnya Pdt. Munson dan Pdt. Lyman utusan Kongsi Zending Amerika (Boston), tetapi mereka berdua tewas terbunuh di Lobupining.

1840
Junghun, seorang antropolog datang ke tanah Batak. Melalui kedatanagannya orang Eropa dapat mengenal orang Batak.

1824
Penginjil yang pertama datang ke tanah Batak, yakni Burton dan Ward

1849
Tuan Van der Tuuk dari Amsterdam - Belanda, utusan Kongsi Bible Netherland yang merupakan pembuka (perintis) jalan untuk pelayanan zending kepada suku Batak. Beliau menterjemahkan sebagian isi Alkitab ke dalam Bahasa Batak, menulis tata Bahasa Batak dan membuat kamus Bahasa Batak - Belanda beserta cerita-cerita rakyat.

1853
Akibat perlakuan yang tidak simpatik dari suku Banjarmasin terhadap pendeta, maka Dr. Fabri pimpinan dari Rheinische Zending - Belanda memutasikan para pendeta dari Banjarmasin ke Tanah Batak, setelah membaca surat yang datang dari Tanah Batak tentang pekabaran Injil yang baru dirintis di Tanah Batak.

1857
Pdt. Van Asselt dari Ermelo-Belanda, utusan Ds. Witteveen, melakukan pelayanan di Tapanuli di Desa Pardangsina (Selatan)

31 Maret 1861
Sebagai tanda diterimanya pekabaran Injil di Tanah Batak dimulai dengan adanya baptis perdana yang dilakukan oleh Pdt. Van Asselt terhadap dua orang suku Batak (Jakobus Tampubolon dan Simon Siregar) di Sipirok.

7 Oktober 1861
Pelayanan Rheinische Mission dari Jerman dimulai di Tanah Batak dan merupakan hari lahirnya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), ditandai dengan berundingnya empat orang Missionaris, Pdt. Heine, Pdt. J.C. Klammer, Pdt. Betz dan Pdt. Van Asselt membicarakan pembagian wilayah pelayanan di Tapanuli.

1862
Berdirinya Jemaat di Sarulla dan Pangalaon Pahae

20 Mei 1864
Pdt. I. L. Nommensen membangun gedung di dusun Dame I yang terletak di Desa Saitnihuta Ompu Sumurung, kemudian dinamakannya Godung Huta Dame.

29 Mei 1864
Pdt. I. L. Nommensen mengadakan kebaktian minggu pertama di Godung Huta Dame, dan meresmikan gereja pertama yang dibangunnya di Tanah Batak, yaitu HKBP Saitnihuta (Huta Dame Saitnihuta) dan HKBP Pearaja (Kedua gereja ini satu kepanitiaan dalam merayakan Pesta Jubileum. Pada tanggal 20 Mei 1964, HKBP Pearaja merayakan Pesta Jubileum ke 100 tahun, tetapi untuk selanjutnya, tanggal 29 Mei merupakan tanggal resmi Pesta Jubileum yang akan dilakukan oleh kedua gereja ini).

25 Des 1864
Pembaptisan Pertama kepada 3 orang di Gereja Sipirok, yaitu Thomas Siregar, Pilipus Harahap dan Johannes Hutabarat.

27 Agustus 1865
Pembaptisan Pertama kepada 13 orang di Silindung

1867
Berdiri jemaat HKBP Pansurnapitu

1868
Berdiri Sekolah Guru di Parau Sorat Sipirok: Murid pertama berjumlah 5 orang, yaitu: Thomas, Paulus, Markus, Johannes dan Epraim. Guru mereka adalah Dr. A.Schreiber dan Leipold

1870
Permulaan berdirinya Jemaat di Sibolga dan Sipoholon


1872
- Berdiri Sekolah Normal Pemerintah di Tapanuli Selatan

- Berdiri Jemaat di Bahal Batu


1877
Berdiri Seminarium di Pansurnapitu, jumlah murid pertama 12 orang

1878
- Pdt. I. L. Nommensen menerjemahkan Injil ke Bahasa Batak dalam aksara Batak dan aksara Latin.

- 306 Desa di Lembah Silindung masuk dalam pemerintahan Kolonial Belanda

1879
Pdt. Dr. A. Schreiber menterjemahkan Perjanjian Baru kedalam bahasa Batak Angkola

1881
- Diresmikan HKBP di Balige.
- Penyusunan Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga HKBP, dan Pdt. Dr. I. L. Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP

1883
Sekolah Pendeta Pertama dibuka dan 4 orang putera Batak pertama untuk Sekolah Pendeta, yaitu : Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Tetapi, Johannes Sitompul wafat sebelum menyelesaikan studinya.

19 Juli 1885
Pemberkatan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni : Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution.

13 Juli 1889
Diutus RMG Nona Hester Needham (23 Januari 1885 - 12 Mei 1897) melayani kaum ibu dan wanita. Ini menjadi awal pelayanan kepada kaum wanita dan anak-anak di Tanah Batak. Pelayanan Nona Hester Needham dibantu oleh Nona Thora di Silindung dan Nona Nieman di Toba.

1 Jan 1890
Terbit Surat Parsaoran Immanuel (Jurnal Gereja)

8 Januari 1890
Dimulai Nona Hester Needham melayani anak-anak, kaum perempuan di Pansurnapitu, serta turut membimbing murid-murid Sekolah Pendeta di Seminari Pansurnapitu.

1893
Sekolah Zending mendapat subsidi dari Pemerintah

1894
Perjanjian Lama di terjemahkan ke dalam Bahasa Batak oleh Pdt. P.H. Johannsen


16 Juli 1895
Nona Hester Needham ditemani seorang gadis Mandailing, Domi, mengadakan perjalanan ke Muarasipongi Kotanopan.

3 Mei - 26 Juli 1896
Nona Hester Needham melayani di Malintang, menginjili di tengah-tengah penganut agama lain di Mandailing Nametmet.

Juli, Nona Hester Needham melayani di Maga hingga akhir hayatnya, serta di makamkan di tanah yang telah dibelinya sebelumnya.

1898
Terbit untuk pertama kalinya Kalender Gereja

1899
Dimulai "Pardonaion Mission Batak" yang didirikan orang Kristen Batak serta dipimpin Pdt. Henock Lumbantobing menginjili di daerah yang belum disentuh Injil, yakni: Pulo Samosir, Simalungun dan Dairi.

1900
Berdiri Sekolah Anak Raja dengan pengantar Bahasa Belanda di narumonda Toba. Guru Pohing dan Pdt. Otto Marcks. Sekaligus berdiri di tempat yang sama Sekolah Tukang.

2 Juni 1900
Berdirinya Rumah Sakit di Pearaja, yang di tahun 1928 pindah ke Tarutung (RSU Tarutung Sekarang)

5 Sep 1900
Berdiri Perkampungan penderita Kusta di Huta Salem Laguboti.

1901
Seminari Pansurnapitu pindah ke Sipoholon

1903
- Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai.
- Sekolah anak Raja di Narumonda menjadi Seminarium
- 7 Oktober Pesta Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak.

1907
Berdiri Jemaat di Pematangsiantar

27 April 1908
Hari lahirnya Jemaat di Sidikalang.

1911
Berdiri Distrik di HKBP, yakni : Tapanuli Selatan (dh. Angkola), Silindung, Humbang, Toba (termasuk Samosir), Sumatera Timur (Simalungun - Ooskust).

1912
Pendeta HKBP Pertama di tempatkan di Medan

1917
"Hatopan Christen Batak" berdiri di Tapanuli sebagai organinasi masyarakat.

23 Mei 1918
Pdt. Dr. I.L. Nommensen meninggal dunia di Sigumpar

1918
Pdt. V. Kessel menjadi Pejabat Ephorus hingga tahun 1920

1919
Holland Inland School (HIS) Zending berdiri di Narumonda

1920
Pdt. Dr. J. Warneck dipilih menjadi Ephorus HKBP.

1922
- Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Jakarata

- Guru Jemaat HKBP pertama di tempatkan di Padang

- 20 Juni: Sinode Agung (Sinode Godang) I di HKBP

3 Des 1923
- Dimulai pelayanan diakonia di Hepata

1927
- Berdiri MULO Kristen di Tarutung

- Pelayanan kepada kaum Muda yang dipimpin Dr. E. Verwiebe. Pada Juni 1952 dalam rapat Pemuda di Sipoholon ditetapkan menjadi NHKBP, dan menjadi awal minggu kebangkitan NHKBP (Parheheon)


1930
Berlaku Aturan Gereja (AD dan ART) yang baru.


11 Juni 1931
HKBP diakui pemerintah dengan Badan Hukum (Rechtperson) No. 48, yang tertulis di Staatsblad Tahun 1932 No. 360

1932
Pdt. P. Landgrebe dipilih menjadi Ephorus.

1934
-Berdiri Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta, utusan HKBP yang pertama adalah : T.S. Sihombing, K. Sitompul, O. Sihotang dan P.T. Sarumpaet.

- Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Kutacane, Tanah Alas.

-Berdiri Sekolah Bibelvrouw (Penginjil Wanita) di Narumonda yang dipimpin Zuster Elfrieda Harder. Tahun 1938 Sekolah ini pindah ke Laguboti.

1935
Pentahbisan Bibelvrouw yang pertama

1936
Pdt. Dr. E. Verweibe dipilih menjadi Ephorus.

1940
- 10 Mei semua Pendeta Jerman yang melayani di HKBP dipenjarakan Pemerintah Belanda

- Bulan Mei s/d Juli Ds. de Kleine menjadi Pejabat Ephorus.

- 10-11 Juli : Sinode Godang, Pdt. K. Sirait dipilih menjadi Voorzitter (Ephorus ) yang pertama dari Pendeta Batak.

1942
- Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi Ephorus.

- Tanggal 25 Nopember berdiri Distrik Samosir

- Distrik Jawa Kalimantan berdiri

1945
Kemerdekaan Republik Indonesia


1946
- 2 Februari : Berdiri Distrik Dairi.

- Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon

1947
Berdiri kembali Sekolah Pendeta di Seminarium Sipoholon

1950
- 4 Nopember : Berdiri Sekolah Teologia Menengah di Sipoholon

- Pdt. Justin Sihombing dipilih kembali menjadi Ephorus HKBP dan Ds. K. Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal melalui Sinode Godang.

1951
- Universitas Bonn menganugerahkan gelar "Doktor Honoris Causa" kepada Pdt. J. Sihombing.

- 29 Nopember : Beridiri Distrik Sibolga dan Medan Aceh.

- Ditetapkan Sinode Godang Konfesi HKBP

- Berdiri Percetakan HKBP di Pematangsiantar

1952
- Berdiri SMA dan SGA di Tarutung

- HKBP menjadi Anggota LWF (Lutheran World Federation)

1954
- Pdt. B. Marpaung diutus Zending Batak menginjili di Pulau Mentawai

- 7 Oktober : Peresmian Universitas Nommensen di Pematangsiantar, sekaligus perpindahan Pendidiakan Teologia dari Seminarium Sipoholon ke Pematangsiantar.

- Nopember : Berdiri Distrik Toba Hasundutan.

- 15 Desember Penyerahan Rumash Sakit HKBP dari Pemerintah ke HKBP.

1955
- 13 Februari : Berdiri Panti Asuhan Elim di Pematangsiantar

- 25 Agustus : Berdiri Sekolah Puteri di Sipoholon

1957
- 17 Maret : Kirchentag (Kebatian Raya) di Pematangsiantar

1959
Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi kembali Ephorus HKBP dan Ds. T.S. Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal. .

1961

-Berdiri Sekolah Tekhnik di Pematangiantar

- 7 Oktober : Jubileum 100 tahun HKBP di Tarutung

1962

- 3-7 Oktober : Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon

- Ds. T.S. Sihombing dipilih menjadi Ephorus dan Ds. G.H.M. Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal.

- Ditetapkan Aturan Peraturan (Ad & ART) yang baru.

1963

- Konferensi Kerja HKBP yang pertama.

- 1 September : HKBP Melepaskan HKBP Simalungun menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).

- Awal dari Penginjilan di Sakai Kandis Riau.

- Kursus kaum Ibu yang pertama di Sipoholon.

1965

- 7 Februari : Peresmian Asrama Diakones HKBP "Kapernaum" di Rumah Sakit HKBP Balige.

- 9 April : Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan tanggal 9 Juli 1967.

1966
- 6 Februari : Peresmian Youth Center "Jetun Silangit"

1967
- 2 April : Peresmian Asrama Pniel di Rumah Sakit HKBP Balige


1968

- 19 Februari : Peresmian Gedung-gedung di FKIP Universitas HKBP Nommensen di Pematangsiantar.

1971
- 17 Mei : Pendidikan Diakones dibuka di Balige.

- 17 Mei : Pembaptisan pertama kepada orang Rupat (daerah Penginjilan) sebanyak 136 orang yang dilayankan oleh Pdt. A.B. Siahaan, dkk.

- 11 Desember : Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige.

1972

- 28 Mei : Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun dan Kantor Departemen Diakonia Sosial di Pematangsiantar.

- Ditetapkan Aturan Peraturan (ADT & ART) yang baru

- 30 Desember: Berdiri Distrik Tanah Alas

1974

- Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar "Doktor Hanoris Causa" keda Pdt. T.S. Sihombing.

- 31 Juli : Berdiri Distrik Asahan Labuhan Batu

- Pdt. G.H.M. Siahaan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. Dr. F.H. Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal.

- 2-3 Nopember : Jubileum 75 tahun Zending HKBP.

1976

- 27 Januari: Peresmian Pendidikan Diakones HKBP di Balige

- 2 Agustus: HKBP memandirikan HKBP Angkola.

1978
- 23-27 Januari: Sinode Godang Istimewa di Simanare Sipoholon
- Fakultas Theologia Universitas HKBP diputuskan menjadi Sekolah Tinggi Teologia (STT) HKBP.
- Pdt. P.M. Sihombing, MTh terpilih menjadi Sekretaris Jenderal HKBP
1979

- 24 Juni: Peresmian Distrik Simarkata Pakpak

1980

- 11 Juni: Kursus Ketrampilan Pria berdiri di Parparean Porsea

- 11 Agustus: Kursus Ketrampilan Wanita berdiri di Doloksanggul

1983

- 24 Februari: Persemian Distrik Tebing Tinggi Deli

- 28 Agustus: Penahbisan Diakones Pertama di HKBP Balige

1985

- Februari: Peresmian Distrik Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)

1986

- 27 Januari: Peresmian Auditorium HKBP di Seminarium Sipoholon

- 27 Juli: Penahbisan Pertama Pendeta Wanita di HKBP, Pdt. Norce P Lumbantoruan, STh

- 14 Agustus: Peresmian Kantor Induk HKBP di Pearaja Tarutung

1987

- 27-31 Juni: Sinode Godang ke 48

- Pdt. Dr. S.A.E. Nababan, LLD. dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. O.P.T. Simorangkir, SmTh. menjadi Sekretaris Jenderal.

1988

- 23 Mei: Berdiri Distrik Humbang Habinsaran

- 10-15 Nopember: Sinode Godang Ke 49 menetapkan Garis-garis Besar Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan (GBKPP) HKBP


1990

- 20 - 9 Juli: Perkemahan Kerja Pemuda HKBP di Sipirok
- 10 - 15 Juli: Konferensi Pemuda di Sipirok
- 18 - 21 Juni: Konsultasi Teologia di Parapat

1991

- 9 - 12 April: Sinode Godang Ke 50

1992

- 23 - 28 Nopember: Sinode Godang Ke 51. Ada 3 agenda di Sinode Godang ini, yaitu; Penyelesaian Kemelut HKBP, Periode Fungsionaris dan menetapkan Aturan Peraturan (AD dan ART) HKBP untuk tahun 1992 s/d 2002. Sinode berhasil memutuskan: Tim Penyelesaian Kemelut dan Aturan HKBP 1992 - 2002 (AD) tanpa Peraturan (ART). Pemilihan Fungsionaris HKBP tidak terlaksana, terjadi keributan dan perpecahan di tubuh HKBP hingga tahun 1998.

1993

- 11 - 13 Februari: Sinode Godang Istimewa di Medan melalui undangan Pejabat Ephorus. Di Sinode ini terpilih Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak sebagai Ephorus dan Pdt. Dr. S.M. Siahaan sebagai Sekretaris Jenderal.

1994

- 29 September - 1 Oktober: Sinode Godang ke 52 menetapkan Aturan Peraturan (AD & ART) tahun 1994 - 2004.

- 23 Oktober: Peresmian HKBP Distrik Indonesia Bagaian Timur (IBT)

1995

- 16 - 17 Juni: Sinode Godang Penyatuan HKBP Simarkata Pakpak Otonom dan GKPPD

- 6 agustus: HKBP memandirikan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD)

- 24 September: Peresmian HKBP Distrik Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jabartendy)




1996

- 17 - 22 Nopember: Sinode Godang ke 53 membicarakan Konfesi HKBP

1998

- 26 Oktober - 1 Nopember: Sinode Godang ke 54 di Pematang Siantar / Balige.

Pdt. Dr. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Pejabat Ephorus dengan tugas menyelenggarakan rekonsiliasi selambat-lambatnya enam bulan.

- 17 Nopember: Pernyataan bersama yang ditanda tangani Ephorus Pdt. D. Dr. S.A.E. Nababan, LLD dan Pejabat Ephorus Pdt. Dr. J.R. Hutauruk di Gereja HKBP Sudirman Medan, menentukan rekonsiliasi melalui Sinode Godang Rekonsiliasi tanggal 18 - 20 Desember.

- 18 - 20 Desember: Sinode Godang HKBP di Kompleks FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk terpeilih sebagai Ephorus dan Pdt. W.T.P. Simarmata, MA terpilih sebagai Sekretaris Jenderal

2000

- 26 Juli: Konfrensi Nasional HKBP di Convention Center Jakarta

- 21 - 24 Nopember: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon nemetapkan " Kebijakan Dasar Pendidikan HKBP" (KDP-HKBP)

2002

- 30 September - 1 Oktober: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon menetapkan Aturan Peratutan (AD&ART) yang baru, berlaku 1 Januari 2004, dan Distrik : Jakarta 2, Kepulauan Riau, Jakarta 3, Riau, Langkat, Wilayah Tanah Jawa, Jambi.;



Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah...(Yohanes 15 ; 16a)
Sumber: Kalender HKBP.

Readmore »»